
METODE PENAMBANGAN ENDAPAN BIJIH TEMBAGA (Cu)
PENDAHULUAN
Kegiatan produksi terutama untuk endapan bijih tembaga (Cu) meliputi
kegiatan penambangan dan kegiatan pengolahan atau proses konsentrasi bijih
tembaga.
Yang akan dibahas disini adalah kegiatan penambangan tembaga di Gunung
Bijih Timur Freeport Indonesia.
Lokasi Penambangan
Penambangan tembaga di Gunung Bijih Timur terletak di sebelah timur sejauh
1,5 km dari lokasi open pit mine Gunung Bijih (ertsberg) yang merupakan
singkapan tembaga yangberupa bukit yang muncul dari permukaan tanah setinggi
130 m dan di bawah permukaan 140 m, ditemukan oleh geologist Belanda, Jean
Jaques D. tahun 1936. Gunung Bijih terletak pada 4o3’00” LS dan 137o4’48”BT.
Keadaan Geologi
Endapan Gunung Bijih Timur termasuk endapan dalam seri breksi dan skarn
yang secara regional terbentuk akibat intrusi batuan seri diorit pada jaman
tersier terhadap gamping tersier. Akibat terjadinya intrusi maka terjadilah
kontak metamorfisme yang menghasilkan formasi hornfels, skarn dan marbles.
Kawasan tersebut merupakan tektonik aktif yang mengakibatkan peretakan batuan
disusul alterasi dan mineralisasi.
Mineral-mineral yang terdapat adalah sulfida terutama bornit (Cu2FeS4),
kalkosit (Cu2S), kalkopirit (CuFeS2) dan pengkayaan
sekunder seperti idiate (cu5FeS5), kovelit (CuS). Kadar
bijih antra 1,5 – 2,5 % Cu.
Kondisi batuan bijih dikelompokkan menjadi 6 seri batu utama, yaitu
marbles, hornfels, breksia, garnet dan seri diorit hybrid.
Sistim Penambangan
Sistim penambangan banyak dipengaruhi oleh kondisi batuan badan bijih.
Batuan dan kondisi badan bijih secara umum yang bisa dilakukan penambangan
secara block caving ialah :
§
Batuan mempunyai karakter mudah ambruk.
§
Cadangan atau badan bijih berukuran besar.
§
Badan bijih mempunyai kemiringan lebih besar dari 60o.
§ Tidak
mudah dikotori oleh batuan samping.
§
Perubahan kadar tidak terlalu besar.
Kegiatan
penambangan dibagi dua, yaitu:
§ Kegiatan
development.
Adalah
kegiatan untuk menyiapkan bijih mulai dari dalam bentuk cadangan menjadi siap
untuk dilakukan penambangan dan pengangkutan. Kegiatan ini meliputi dari
pembuatan lubang buka (drift) dan peledakan (undercut blasting)
untuk menciptakan ambrukan pada badan bijih.
§
Kegiatan penarikan dan pengangkutan bijih.
Pada penarikan bijih alat yang dipakai adalah slusher
dan LHD (muat-angkut-tuang). Dimana bijih berasal dari lombong amrukan
dialirkan melalui finger raise ke tempat draw point.
Keuntungan
slusher :
·
Waktu dan
development lebih sedikit.
·
Jumlah raise
grizzly dan chute yang diperlukan sedikit.
Kerugian slusher :
·
Diperlukan
penggalian besar.
·
Sulit menghitung
bijih hasil penarikan.
·
Diperlukan pekerja dengan skill baik.
·
Diperlukan banyak
peralatan tambahan.
Pada penarikan bijih dengan LHD
(pemuatan, pengangkutran dan pencurahan), ukuran rata-rata bijih yang bisa
ditarik lebih besar dibandingkan cara slusher sehingga pengontrolannya mdah.
Cara ini dibantu alat tambahan yang berupa pemecah batu (rock breaker).
Keuntungan LHD :
·
Development lebih
cepat.
·
Produktivitas
tinggi.
·
Biaya rendah dan
mudah menangani bongkahan.
Kerugian LHD :
·
Memerlukan bukaan
lebar
·
Diperlukan operator
dan bagian perawatan yang harus lebih berpengalaman.