AKBAR MUTAFANI | student of smk negeri 8 palu |
|
|
pada suatu ketika ada seorang tokoh keramat yang mempunyai
kekuatan supranatural di kerajaan Sindue . Namanya Lasadindi . Ia lebih dikenal dengan sebutan Mangge
rante ( paman Rante ) Ia dilahirkan di Desa Enu , Kecamatan Sindue . konon
ketika ia dilahirkan terjadi gonjangan tanah diiringi hujan angina topan dan
kilat serta Guntur sambar-menyambar . Ia lahir seakan-akan ditumpahkan air
hujan dan dilemparkan Guntur dan angina topan . Katanya , Namanya diambil dari
goncangan tanah itu ; nodindi artinya
bergoncang jadi Lasadindi artinya orang yang dilahirkan ketika waktu ada goncangan. Ayahnya
bernama Rampatan . Lasadindi mempunyai beberapa saudara , Tetapi semuanya
lenyap karena tidak disenangi masyarakat . semenjak kecil Lasadindi sudah
memperlihatkan sifat kepemimpinan , Kekeramatan dan adanya kekuatan Ghaib
setelah dewasa ia mendapat Kehormatan dari Raja Sindue Maradika Ada Ntana dari
suatu bidang pertanian dalam struktur pemerintahan kerajaan Sindue . untuk
melaksanakan tugasnya ia sering berkelana ke daerah pegunungan , dimana banyak
petani .
Dengan ilmu
yang dimilikinya ia selalu mengajar bagaimana caranya membuka pertanian dan
perkebunan . Demikian pula tata cara menanam jenis-jenis tanaman memelihara dan
memetik hasilnya , karena tugasnya itu sehingga ia dikenal oleh orang-orang
yang tinggal di gunung terutama suku-suku terasing yang ada di Pantai Timur dan
Pantai Barat Daerah Donggala mulai dari anak-anak sampai orang tua semua
mengenal Nama Lasadindi ia sering lenyap dan berubah wajah , kadang-kadang
menjadi mudah dan kadang-kadang kelihatan tua menurut keterngan bapak kalawali umur 88 tahun yang tinggal di desa sipi di
Sirenja ia perna melihat Lasadindi berkumis putih ( beruban) beberapa hari
kemudian ketika mereka bertemu kumisnya Nampak berwarna coklat . Kepemimpinanya
Nampak pada masa pendudukan Jepang Ia meminta kepada penduduk Alindau yaitu orang
tajio untuk membuka jalan baru dari alindau menuju daerah pertanian
di atas Gunung . tampa komando dan pengawasanya para petani dari gunung
berduyun-duyun untuk membuat jalan . dalam waktu singkat jalan itu selesai
dibuat tapi karena tidak dielihara jalan itu suda menjadi hutan kembali .
Ketika agama
Islam masuk ke kerajaan Sindue Lasadindi adalah pemeluk yang setia apalagi
adanya partai islam PSII ( partai syarikat islam indonesia) Ia gigih sekali
menyebarkan islam melalui wadah pertaniannya . Mengenai kekuatan ghaib dan kekeramatan
yang ada pada Lasadindi menimpbulkan pertentangan besar antara masyarakat
pegunungan terutama petani-petani dengan
orang-orang yang ada di desa pinggir pantai kurang percaya sehingga timbul
perbedaan pendapat , Lasadindi sendiri tidak mau dikatakan sebagai seorang
keramat hanya kenyataan yang dilihat oleh orang-orang gunung ( suku-suku
terasing) yang membuat Lasadindi sekan-akan menjadi pujaan .
Perbedaan
pendapat antara masyarakat itu menyebabkan Lasadindi menjadi korban Ia sering
ditanggap dengan tuduhan bahwa ia adalah seorang ghaib tempat orang meminta sesuatu . tapi kenyataan
ia malahan membela rakyat . perna ada seorang pengikutnya yang ditangkap karena
mencuri . Lasadindi Membela dengan mengorbankan dirinya untuk dipenjarakan
sampai waktu belanda datang , ia tetap dicurigai karena ada selalu dihasut
orang yang tidak senang kepadanya . perna pada suatu ketika ia mengadakan pesta
perkawinan puterinya Indorau dengan putera Raja Sigi di Bora . dalam pesta itu konon
Kabarnya berlangsung lama sekali . pesta hanya berlangsung malam hari saja .
Esok harinya semua tamu pulang ke rumah atau kebunnya masing-masing . Bukan
main banyaknya orang yang datang ; entah darimana semua datangnya mereka
membawa bahan makanan dan hewan ternak untuk dipotong dalam pesta , seperti
kerbau , sapi , kambing dan domba kebanyakan orang yang datang tidak diundang .
mereka datang karena mendengar saja berita pesta yang akan diadakan oleh Maradika Ada Ntana yaitu
Lasadindi , karena banyaknya bahan makanan dan hewan yang dibawah orang ,
Lasadindi dihasut pula dengan tuduhan mencuri kambing atau sapi milik orang
desa . Akibatnya ia dipenjarakan Belanda di Donggala waktu itu
Namun demikian
ada pula yang berpendapat bahwa kekermatanya sehingga ada beras ditepi pantai
dengan tidak diketahu siapa yang mengantarkannya . perahu tidak ada begitupun
dengan orang yang mengantarkannya juga tidak ada , Tapi ada pula yang
mengatakan bahwa beras itu dibawa waktu malam hari sehingga tidak dikenal
pengantarnya
Ketika
Lasadindi pergi ke Parigi untuk menyebarkan partai PSII , Ia dicurigai pula
sehingga ia dihukum dengan cara yang keji sekali yaitu dibakar pada tumpukan
kayu bakar . Tapi ia tidak luka sedikitpun juga hal seperti ini lebih
meyakinkan para pengikutnya untuk tetap percaya akan kekeramatan dan kekebalan
serta kekuatan ghaib yang ada padanya . demikian pula sewaktu ia dan beberapa
orang pengikutnya yang enggan membayar pajak kepada pemerintah Belanda . ia
ditangkap dan dipenjarakan di Donggala lagi alasannya karena ia tidak membayar
pajak karena menurut Lasadindi jika ingin hemat , pajak yang dipungut dari hasil pertanian dan
perkebunan rakyat disimpan saja dibalai desa pada tiap kampong untuk menjamu
tamu dari berbagai tempat , jadi bahan makanan itu berfungsi social .
Sesudah
orang-orang pulang , anaknya bertanya : ‘’ untuk apa hewan ternak yang diikat
itu ayah ? , ‘’kita akan mengadakan pesta mokeso adikmu vole ‘’ jawab ayahnya (Lasadindi)
kemudian anaknya tadi disuru pula ke pantai untuk menjempu perahu yang membawa
beras . Setelah tiba di pantai kelihatan seseorang sedang membongkar muatan
beras 3 karung . orang di perahu berkata bahwa beras itu diantar ke rumah Datu Karama yang
akan mengadakan pesta mokeso lalu diangkut dengan gerobak ke rumah sebelum hari
pesta datang , ada pula orang lain yang membawa gula , beras dan minyak kelapa
tibah hari pesta datanglah orang-orang , pesta berlangsung sangat ramai sekali
. orang-orang yang datang ke pesta sama sekali tidak di undang , mereka datang
karena tergugah hatinya disinilah letak wibawah dan kepemimpinan lasadindi
karena banyak orang yang datang sehingga makanan yang tersedia habis juga pada
saat itu .
Sesudah
selesai pesta itu ia berbesan kepada keluarganya : ‘’ Eh inga-inga kata-kataku
ini , kalau saya telah tiada di duni ini nanti kalian dapat liat adanya
orang-orang yang akan menjelekan nama saya . Orang yang datang itu akan menjual
nama saya , jadi saya harap supaya kalian hati-hati dan berbuat baik kepada
orang lai ‘’ Tidak lama sesudah itu datanglah utusan dari sindue untuk
mengambil Lasadindi pulang ke sindue Ia minta kepada keluarganya supaya
diperkenankan tetapi anaknya Vole meronta-ronta hendak ikut dengan bapaknya ,
bapaknya melarang kemungkinan ia akan menunggang kuda dan akan melalui jalan
yang sulit , yaitu di hutan atau di laut karena anaknya mendesak terus ingin
ikut ia membatalkan perjalananya .
Pada malam
hari menjelang tidur ia pergi mandi dan berwudhu untuk sholat . Lalu ia tidur ,
tidak lama setelah itu keluarganya terkejut karena ia tidak bernyawa lagi
tetapi sebagian orang mengatakan bahwa ia tidur nyenyak . keesokan harinya
orang-orang tidak sependapat bahwa lasadindi sudah mati atau belum , ada yang
mengatakan supaya dilaksanakan saja upacara penguburanya ; ada pula yang
mengatakan bahwa ia hanya tidur saja . pertentangan pendapat ini membuat mayat
Lasadindi berbau busuk kemudian diambil keputusan bahwa ia segera dikuburkan .
Demikianlah cerita lasadindi sebagai seorang tokoh yang keramat dan
mempunyai sifat kepemimpinan yang tangguh .
INFO !
CERITA
SELANJUTNYA ‘’ SALE HATI ‘’
|